Warga Rempang Akan Direlokasi ke Dapur 3 Sijantung

Batam - Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) telah menyiapkan hunian sementara untuk masyarakat Rempang yang terdampak Proyek Stategis Nasional Rempang Eco-City. 

1. Hunian Sementara

Baca juga: MA RI Bangun Surau dan Bantu Biaya Pendidikan Masyarakat  Nagari Parambaan

Untuk hunian sementara yang telah disiapkan itu, diantaranya Rusun BP Batam; Rusun Pemko Batam; Rusun Jamsostek; serta ruko dan rumah.

Setiap orang dalam satu keluarga akan mendapatkan biaya hidup yang sebelumnya sebesar Rp 1.034.636 per orang, dinaikkan menjadi Rp 1.200.000 per orang dalam satu KK. Biaya hidup per orang tersebut termasuk biaya air, listrik, dan kebutuhan lainnya.

Baca juga: Progres Pengembangan Rempang Eco-City

Selain biaya hidup, masyarakat juga akan mendapatkan biaya sewa sebesar Rp 1.200.000 per bulan, yang naik dari sebelumnya sebesar Rp 1.000.000.

Apabila nantinya masyarakat memilih untuk tinggal ditempat saudara atau diluar hunian yg telah disediakan, maka uang sewa ini akan diberikan kepada masyarakat tersebut, setiap bulannya.

Baca juga: Deretan Keuntungan Rempang Eco-City

"Hunian baru dan biaya hidup ini, kami berikan sampai rumah permanen baru masyarakat Rempang yang terdampak selesai dibangun, " ujar Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, Selasa (12/9/2023).

2. Hunian Tetap

Baca juga: BP Batam Targetkan Pembangunan Rumah Baru Selesai September 2024

Ariastuty atau yang akrab disapa Tuty ini menjelaskan, Hunian tetap yang disiapkan itu berupa rumah type 45 senilai Rp 120 juta dengan luas tanah maksimal 500 m2. Hunian itu, berada di kawasan Dapur 3 Sijantung, yang sangat menguntungkan untuk melaut dan menyandarkan kapal.

Lokasi hunian baru tersebut, akan diberi nama "Kampung Pengembangan Nelayan Maritime City". Program ini memiliki slogan “Tinggal di Kampung Baru yang Maju, Agar Sejahtera Anak Cucu”.

Baca juga: Kepala BP Batam Ajak Masyarakat Dukung Realisasi Pengembangan Rempang Eco-City

Kampung Pengembangan Nelayan Maritime City akan menjadi kampung percontohan di Indonesia sebagai kampung nelayan modern dan maju.

Sebab, di Kampung Pengembangan Nelayan Maritime City itu akan tersedia berbagai fasilitas pendidikan lengkap (SD, SMP hingga SMA), pusat layanan kesehatan, olahraga dan sosial.

Selanjutnya tersedia fasilitas ibadah (Masjid dan Gereja); fasilitas Tempat Pemakaman Umum yang tertata dan fasilitas Dermaga untuk kapal-kapal nelayan dan trans hub.

Pembangunan hunian baru, akan dijalankan selama 12 bulan setelah pematangan lahan. Ditargetkan, hunian tahap 1 akan selesai pada bulan Agustus 2024 mendatang. 

"BP Batam akan semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat Rempang Galang, " imbuhnya.

Baca juga: Dampingi Presiden Atasi Kemacetan, Anggota DPR RI Mulyadi Harapkan Terminal Ciawi Bogor Segera Dibangun

Batam, 12 September 2023

 

Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam

 

Ariastuty Sirait

Baca juga: Muhammad Rudi : Peran Aktif Masyarakat Jadi Kunci Keberhasilan Pembangunan Batam

 

Website: bpbatam.go.id

Email: humas@bpbatam.go.id

Twitter: @bp_batam

Facebook: BIFZA

Baca juga: Dukungan Warga atas PSN Rempang Eco-City terus Bertambah, BP Batam Telah Fasilitasi 196 KK Bergeser ke Hunian Sementara

Instagram: BPBatam

Youtube: BPBatam.